Kata Pengantar
Puji
syukur kami ucapkan atas kehadrat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Guru
Bahasa Indonesia yaitu ibu Rasdiana S.Pd
yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun
karya ilmiah ini.
Karya
ilmiah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PENGARUH DEMAM
KOREA TERHADAP REMAJA BAUBAU, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik
itu yang datang dari diri kami maupun dari luar. Namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan akhirnya
karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga
karya ilmiah kami dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian khususnya pada
diri kami dan semua yang membaca karya tulis ini dan mudah-mudahan juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya ilmiah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima
kasih
ABSTRAK
Karya tulis ini
menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini fenomena K-pop melanda banyak
remaja. Di mana fenomena ini cepat sekali tersebar ke seluruh dunia. Hal ini
telah menjadi hal yang cukup serius karena memiliki dampak positif dan negatif
bagi remaja. Namun semua itu kembali pada remaja iti sendiri bagaimana
menyikapi fenomena ini.
Sebagai pusat
utama kelangsungan negara, pemerintah harus dapat dengan bijak memutuskan dan
bertindak bagaimana penanganan kasus tersebut. Terutama kasus pada pembuatan
bakso dengan bahan pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin serta
tahu yang diawetkan dengan menggunakan formalin dijalankan dengan hasil yang
cepat dan ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan penyelesaian masalah
ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini harus kembali lagi
kepada masyarakatnya yang terlibat langsung.. Berbagai solusi kami tuliskan di
sini. Tetapi solusi tersebut tidaklah semuanya dapat
Daftar isi
Bab
I pendahuluan
a. Latar
belakang.............................................................................................................
b. Perumusan
masalah......................................................................................................
c. Tujuan............................................................................................................................
d. Hipotesis......................................................................................................................
e. Metode
penelitian.....................................................................................................
Bab II Telaah Kepustakaan
a. Definisi
remaja............................................................................................................
b. Apa
itu kpopers...........................................................................................................
c. Perkembangan
k-pop dari masa ke masa................................................................
d. Fakta
sikap remaja yang menyukai k-pop..............................................................
e. Dampak
positif dan negatif k-pop terhadap remaja di sekolah.....................
Bab III Metode penelitian
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Penutup
a. Kesimpulan...................................................................................................................
b. Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka
.....................................................................................................................
Lampiran-lampiran
................................................................................................................
Riwayat Hidup
.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ciri-ciri musik Korea yang biasa dinikmati oleh
masyarakat adalah penampilan, cara bernyanyi, gerak tubuh, dan jenis musik.
Penampilan yang dimaksud adalah pakaian yang dipakai merupakan pakaian yang sedang
trend saat ini. Cara bernyanyi yang enak didengar. Gerakan tubuh yang keren dan
sangat menghibur. Jenis musik beraliran pop, yang banyak disenangi oleh anak
muda.
Sejak musik Korea terdengar di telinga orang
Indonesia, banyak yang berminat untuk mendengarkannya, terutama remaja, begitu
juga remaja Baubau .
Alasan menyukai musik Korea adalah irama lagu yang
enak didengar, personelnya yang ganteng dan cantik, menyanyikan lagu dengan
gerakan tarian yang dinamis dan kompak. Alasan-alasan itu merupakan alasanutama
yang membuat masyarakat Indonesia menyukainya.
Berdasarkan kenyataan di atas, kami megadakan
penelitian yang berjudul “Pengaruh K-pop Terhadap Remaja Baubau”
1.2 Perumusan
Masalah
2. Definisi
remaja !
3. Apa
itu kpopers ?
4. Perkembangan
k-pop dari masa ke masa !
5. Peranan
dan pengaruh k-pop terhadap remaja !
6. Fakta
sikap remaja yang menyukai k-pop !
7. Dampak
positif dan negatif k-pop terhadap prestasi remaja di sekolah !
1.3 Tujuan
Tujuan
karya tulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan nilai pada mata pelajaran
nilai Bahasa Indonesia
2. Untuk
mengetahui perkembangan k-pop dikalangan
remaja.
3.
Memberikan informasi kepada remaja mengenai
perkembangan k-pop
4. Memberikan informasi kepada remaja mengenai
dampak budaya
k-pop.
5. Memberikan gambaran kepada remaja mangenai
pengaruh k-pop dalam kehidupan.
6. Menyajikan data mengenai remaja yang berkaitan
dengan perkambangan
k-pop
7. Menampilkan data yang dapat memberikan masukan
pada remaja yang menyukai k-pop
1.4 Hipotesis
Dengan
melihat fenomena K-pop yang sering muncul di layar televisi banyak remaja Baubau
yang menyukai K-pop.
1.5 Metode
Penelitian
Metode
penelitian yang kami lakukan dengan cara membagi angket sebanyak 15 lembar
secara acak di beberapa lokasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Remaja
Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence, yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Istilah adolescence
sesungguhnya mempunyai arti yang luas, mencakup kematangan mental,emosional,
social, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini didukung oleh Piaget (Hurlock,
1991) yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja adalah suatu usia dimana
individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu usia dimana
anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa
ini mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan di
antara anak muda mayoritas, yang diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan
menjadikannya produktif, dan minoritas yang akan berhadapan dengan masalah
besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982), berlangsung antara umur 12 tahun
sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi
pria. Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu usia 12
atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja awal dan usia
17 atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas.
Mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat
diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di
antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan
fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu
menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun
fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial,
baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik (Monks dkk; 1989).
Dari seluruh definisi remaja yang dikemukakan di
atas dapat disimpulkan bahwa remaja termasuk dalam kategori usia 12 tahun
sampai 22 tahun, berada pada masa transisi antara masa anak-anak dan masa
dewasa yang mengalami fase perkembangan menuju kematangan secara mental, emosi,
fisik, dan sosial.
2.2
Apa itu K-pop ?
K-pop kepanjangan dari Korean Pop
(Musik Pop Korea) merupakan jenis musik populer yang berasal dari Korea
Selatan. Jenis musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok musik
populer yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di
mancanegara. Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pada Demam Korea (Korean Wave) diberbagai Negara, termasuk
Indonesia. K-pop ada sejak tahun 1960-an, pengaruh dari musik J-pop (Japan
Pop). Menurut pengamatan dari pengamat musik Indonesia,
yaitu Bens Leo. Musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan
musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit
dengan grup musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal,
baik boyband maupun gilrband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-Pop sudah
dipersiapkan dalam sejak waktu lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin
mendapatkan pengakuan atau kebudayaan mereka. Musik Korea mempunyai dua unsur
utama yaitu fashion dan musik itu sendiri. Biasanya musik Korea mengusung musik
dance, beraliran hiphop, serta unsur koreografi dan kostum yang menarik. Disini
kengunggulan dalam "ketampanan dan kecantikan" juga di tonjolkan,
selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri.
2.3 Perkembangan
K-pop Dari Masa Ke Masa
Musik pop Korea
pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya musik pop
Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat
genre musik Korea tidak bisa berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya
pop Jepang pada saat itu. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop
barat mulai masuk dengan banyaknya pertunjukkan musik yang diadakan oleh
pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan. Musik Pop Korea awalnya
terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre
"oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada
tahun 1970-an, musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain
yang cukup digemari adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut
penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di
tahun 1992 menandakan awal mula musik pop moderen di Korea yang memberi warna
baru dengan aliran musik rap, rock, techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji
and Boys diikuti grup musik lain seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut
melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Musik
pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar utamanya adalah
remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “teen idol” yang sangat digilai
seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari
kelompok musik ini sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun
2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik
R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC Mong, 1TYM, Rain, Big Bang
yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga
memopulerkan warna musik kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari
di Korea ditambah dengan kembalinya Seo Taiji yang bersolo
karier menjadi musisi rock serta Yoon Do Hyun Band yang
sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap
negara. Musik techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea
saja, penyanyi Lee Jung-hyun dan Kim
Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik balada masih tetap
memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea umumnya
dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan
sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena sering dijadikan soundtrack
drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata,
Sorry I Love You, Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis
Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang menembus Jepang
dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain seperti Rain, Se7en, Shinhwa,
Ryu Shi-won,
dan sebagainya berlomba-lomba untuk menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain
tercatat sebagai artis Asia pertama yang mengadakan konser internasional
bertajuk RAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square Garden.
2.4
Fakta sikap remaja yang
menyukai k-pop
1. Suka teriak teriak sendiri
saat ngeliat foto terbaru artis K-pop.
Orang yang terkena virus K-pop sering sekali kalau lagi melihat-lihat foto terbaru artis K-pop, biasanya tidak hanya itu mereka juga sering menjadikan foto profil di jejaring sosial.
Orang yang terkena virus K-pop sering sekali kalau lagi melihat-lihat foto terbaru artis K-pop, biasanya tidak hanya itu mereka juga sering menjadikan foto profil di jejaring sosial.
2. Tangan dan kakinya otomatis
ikut bergoyang jika sudah mendengar lagu K-pop.
Lagu K-pop
kebanyakan lagunya ngebeat dan pasti sudah ada dance khasnya, nah penderita
virus K-pop ini jika sedang mendengar lagu K-pop rasanya tangan dan badan ini
refleks untuk bergoyang ngikutin irama lagu.
3. Ingin tahu gosip gosip
terbaru K-pop.
Sebagai K-pop lover pasti ingin tahu
berita-berita tentang selebriti K-pop. Salah satu cara untuk tahu gosip yang
lagi heboh di Korea adalah lewat Internet. Biasanya selalu ada situs di
internet yg update sekali tentang dunia K-pop, mau dalam Bahasa Indonesia,
Inggris, Thailad, Prancis, atau yang lainya semua ada.
|
4. Menjadikan lagu favorit
K-pop sebagai nada sambung pribadi
Supaya nada sambung tidak hanya tut tut tut terus para K-pop lover juga sering menjadikan lagu favorit K-pop sebagai ringtone maupun nada sambung. Hal itu bisa dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan virus K-pop kepada orang-orang disekitarnya.
Supaya nada sambung tidak hanya tut tut tut terus para K-pop lover juga sering menjadikan lagu favorit K-pop sebagai ringtone maupun nada sambung. Hal itu bisa dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan virus K-pop kepada orang-orang disekitarnya.
5. Tahu ungkapan ungkapan
dalam Bahasa Korea
Sering mendengar lagu K-pop pastinya
sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam Bahasa Korea misalanya, Saranghae,
Oppa, Kamshahamnida, Anyeonghaseyo. Ternyata ada manfaatnya kita suka K-pop,
otomatis bisa tahu kosakata Bahasa Korea lumayan untuk menambah wawasan dalam
belajar.
6. Mengoleksi
segala hal tentang atribut Korea melalui online shop atau pergi ke Korea
Untuk
menunjukan bahwa kita Fans mereka otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang
idola kita. Mau itu lightstick, banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop
lover memburu atributnya langsung hingga pergi ke Korea.
7. Tidak
bisa tidur sebelum melihat poster artis K-Pop yang dipajang di dinding kamar
Kebiasaan
unik yg dimiliki para kpop lover sebelum tidur, adalah tidak bisa tidur sebelum
melihat poster-poster artis K-pop yang ada di kamar.
8.
Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur
Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur adalah hal yang wajib bagi K-pop lover.
9.
Menjadikan foto idola K-pop di desktop background komputer
Karena cintanya pada K-pop, para K-pop lover menjadikan foto idola K-pop di desktop background komputer.
Karena cintanya pada K-pop, para K-pop lover menjadikan foto idola K-pop di desktop background komputer.
10. Rela
berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop
Percuma saja kalau suka lagu K-pop tetapi tidak hafal dengan liriknya. K-pop lover rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop dari boyband atau girlband atau band favoritnya.
Percuma saja kalau suka lagu K-pop tetapi tidak hafal dengan liriknya. K-pop lover rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop dari boyband atau girlband atau band favoritnya.
3
Dampak positif dan negatif
k-pop terhadap remaja di sekolah
Dampak Positif
1.
Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk
me-refresh otak dari kegiatan-kegiatan
sekolah
yang penat.
2.
Menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain
3.
Sebagai bahan pembelajaran bahasa Korea, dengan
menghafalkan lirik lagu Korea.
4.
Menjadikan idolanya sebagai inspirasi dan motivasi
dalam hal positif
5.
Sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di
seluruh penjuru dunia secara
tidak
langsung(melalui dunia maya).
Dampak Negatif
1.
Jadi malas
belajar dan nilai/prestasi menurun.
2.
Bisa terpengaruh dengan budaya negatif korea seperti
minum-minuman keras yang
merupakan
hal biasa di Korea.
3.
Menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli album
ataupun mendownload di
internet.
4.
Lupa waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan
rumahnya.
5.
Asyik sendiri,hingga kurang bersosialisasi dengan
dunia luar.
6.
Lebih menyukai budaya korea dari pada budaya sendiri.
BAB III
PENELITIAN
Pada
bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik
pengumpulan data dan teknik analisa data.
3.1
Jenis Penelitian
Jenis
penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada.
Sesuai dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat
antara yang satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data
yang ada dengan landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan
penelitian kami bisa menjadi penelitian yang benar dan tepat.
3.2
Sumber data
Sumber
data kami adalah beberapa siswa SMAN 1 Baubau, yang kira-kira kami ambil sampel
adalah 15 siswa.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun
teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang
menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab
dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari
pertanyaan itu akan saling berkaitan.
3.4
Teknik Analisis Data
Cara
kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama
memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh
dengan baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami
mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan
jumlah responden yang memilih. . Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis
penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain dan
juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya dalam
karya tulis ini.
BAB
IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Untuk mendapatkan data
yang mendukung karya tulis ini kami membuat daftar pertanyaan mengenai
“Pengaruh K-pop Terhadap Remaja SMAN 1 Baubau”
yang disusun dalam angket di bawah ini dan kami sebarkan pada siswa SMAN
1 Baubau khususnya kelas X.10 disertai
pula hasilnya.
ANGKET
Pertanyaan:
1.
Apakah anda
mengetahui K-pop?
2.
Apa itu
K-pop?
3.
Sejak kapan
anda menyukai K-pop?
4.
Apa yang
membuat anda tertarik pada K-pop?
5.
Apakah anda
termasuk dalam fandom(fans kingdom) tertentu?sebutkan
6.
Apa yang
membuat anda termasuk dalam fandom tersebut?
7.
Dengan cara
apa anda membuktikan bahwa anda adalah fendom tersebut?
8.
Sebutkan lagu
K-pop favorite anda!
9.
Adakah dampak
positif maupun negatif setelah anda menjadi seorang K-popers?
10.
Dengan
menjadi seorang K-popers masih adakah budaya lokal yang anda ketahui(khususnya
budaya Buton)?
4.1 Pengetahuan akan K-pop
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui apa itu K-pop secara secara pasti adalah 14 orang dari total 15 angket yang dibagikan tetapi 1 orang tidak mengetahuinya secara pasti.
Hal itu menunjukkan bahwa responden
yang mengetahui secara persis apa itu K-pop, jika dimasukkan dalam persen maka
93,34 % responden menyatakan mengetahui K-pop, sedangkan 6,67 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang
K-pop.
Hasil ini menunjukkan bahwa remaja
Baubau sebagian besar mengetahui secara persis apa itu K-pop. Dengan demikian bahwa fenomena K-pop bukan
hanya melanda remaja Indonesia secara umum yang saat ini sering kita saksikan
di layar telivisi seperti antrian pembelian tiket SUPER JUNIOR (boyband asal
Korea) tetapi juga melanda remaja Baubau secara khusus.
4.2 Alasan Ketertarikan Pada K-pop
Dari 15 angket yang telah kami bagikan hanya 13
orang yang mempunyai alasan ketertarikan pada K-pop. Dari ke 13 responden
tersebut mayoritas memiliki alasan lagunya enak didengar dan artis Korea
memiliki paras yang cantik dan tapan, serta sebagian kecil menyukai karena
dance atau tarian artis-artis tersebut bawakan.
Berikut daftar alasan ketertarikan :
Tabel 4.2.1
Alasan
|
Jumlah
orang
|
Lagu yang menarik
|
5
|
Lagu dan wajah para
artisnya
|
3
|
Lagu dan tariannya
|
1
|
Wajah artisnya
|
2
|
Wajah, tarian, dan
lagu
|
2
|
Jumlah
|
13
|
4.3 Dampak Pengaruh K-pop
Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan
sebelumnya, didapat hasil bahwa dari jumlah 15 responden yang mengerti akan
dampak K-pop 9 orang sedangkan 6
responden lainnya tidak memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupannya.
Meskipun menyukai K-pop semua responden masih mengetahui budaya lokal (Buton)
hal ini dibuktikan dengan hafalnya mereka terhadap lagu-lagu daerah bahkan 2
dari 15 responden menghafal Kabanti.
Berikut daftar dampak positif dan negatif :
Tabel 4.3.1
Dampak
|
Jumlah
orang
|
Positif
|
3
|
Negatif
|
0
|
Positif dan negatif
|
6
|
Jumlah
|
9
|
Jadi, persentase dari tabel di atas adalah sebagai
berikut :
Dampak positif = 33,3 %
Dampak negatif = 0 %
Dampak positif dan negatif = 66,67 %
BAB
V PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan
dan saran.
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian besar dari remaja Baubau telah
mengetahui tentang K-pop secara pasti, tetapi ada juga sebagian kecil lainnya
yang belum begitu mengetahui apa itu K-pop.
b. Masih ada sebagian dari kita yang belum
mengetahui secara pasti dampak fenomena K-pop, walaupun sebagian ada yang
mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden alasan ketertarikan pada
K-pop yaitu lagunya yang menarik.
d.
Walaupun menyukai K-pop remaja Baubau
juga tidak melupakan budaya lokal (Buton).
5.2
Saran
Berdasarkan
kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
·
Kita boleh saja terpengaruh dengan
fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas utama kita sebagai seorang
pelajar.
·
Sebagai warga negara Indonesia kita
harus tetap menghargai dan mencintai budaya dan produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA